Ilustrasi. ©www.lovehabibi.com |
Go Klik-Info, Bertangan panjang bukan berarti seseorang yang memiliki hobi mencuri, akan tetapi seseorang yang memiliki kebiasaan bersedekah dalam hidupnya. Dalam beberapa hadits dijelaskan, yang dimaksud perempuan bertangan panjang adalah Zainab binti Jahsy, seperti yang pernah disampaikan Aisyah RA.
"Maka, kami (para istri Rasullulah SAW) mengukur siapa yang tangannya paling panjang. Ternyata, yang tangannya paling panjang adalah Zainab. Karena dia suka membuat makanan (kue) dengan tangannya sendiri. Lalu, dia menyedekahkannya," HR Bukhari dan Muslim, dikutip dari buku kehebatan sedekah tulisan Fuad Abdurahman.
Sebagai istri Nabi Muhammad SAW, sosok Zainab binti Jahsy berperan besar dalam dakwah Rasullulah. Zainab sendiri adalah putri bibi Rasullulah SAW. Dia pertama kali memeluk agama Islam setelah mendengarkan dakwah saudaranya Abdullah bin Jahsy. Setelah menjadi Muslimah, Zainab bersungguh-sungguh menanggalkan seluruh kebiasaan jahiliyahnya. Hingga akhirnya dia menikah dengan nabi berdasarkan perintah Allah dalam surrah Al-Ahzab ayat 37.
Selama menjadi muslimah, Zainab merupakan wanita yang berada di barisan depan mengamalkan anjuran bersedekah dari Rasullulah SAW. Tidak terhitung berapa banyak harta yang dia sedekahkan untuk membantu perjuangan Rasullulah SAW dalam berdakwah.
Kebiasaan Zainab yang suka membuat kerajinan tangan seperti menenun kain dan menyamak kulit, juga dimanfaatkannya untuk bersedekah. Setiap hasil jualannya, dia sedekahkan kepada kaum fakir miskin dan anak-anak yatim piatu. Hal itu dia lakukan semata-mata hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Bahkan ketika masa pemerintahan khalifah Umar bin Khatab, pemimpin umat Islam setelah Rasullulah SAW itu pernah mengutus seseorang menemui Zainab untuk memberikan bagian harta dari baitul mal. Namun Zainab hanya mengambil sedikit dari harta itu untuk membeli baju, sisanya dia bagikan kepada Muslimin yang berada di bawah garis kemiskinan dan anak-anak yatim piatu.
Begitu juga pada kesempatan yang lain, Zainab langsung membagikannya kepada siapa saja yang berhak mendapatkannya.
Kebiasaan bersedekah selalu dibawanya sampai ajal menjemputnya. Ketika mengetahui usianya sudah tidak lagi muda, Zainab telah menyiapkan kain kafannya sendiri. Namun secara tidak disadari, ternyata Khalifah Umar juga menyiapkan kain kafan untuk Zainab. Mengetahui hal itu, akhirnya Zainab menyedekahkan salah satu kain kafan miliknya kepada Muslimin lain.
Zainab meninggal dunia di usia ke 53 tahun, dia dimakamkan di Baqi. Dalam buku istri Rasullulah contoh dan tauladan tulisan Amru Yusuf dikatakan, Aisyah sangat kehilangan atas kepergian Zainab. Bahkan dalam doanya, Aisyah membenarkan jika Zainab adalah perempuan yang baik agamanya.
"Dia sangat bertaqwa kepada Allah SWT, perkataannya paling jujur, paling suka menyambung tali silaturrahmi, paling banyak bersedekah, banyak mengorbankan diri dalam bekerja untuk dapat bersedekah, dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT."
***Terima Kasih***
Artikel Terkait:
Share :