Mengikuti setiap perkembangan anak,
sekecil apapun, menimbulkan kebahagiaan tersendiri bagi orangtua. Bunda
tentu tidak ingin melewatkan hal-hal baru yang dikuasai si kecil, dan
ingin memberikan yang terbaik bagi mereka, karena kualitas masa depan
anak ditentukan oleh perkembangan yang optimal sejak kecil, seperti
pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, kognitif, dan psikososial.
Setiap parameter perkembangan tersebut memiliki tahapan-tahapan sendiri
sesuai dengan usia, begitu juga dengan perkembangan motorik mereka.
Dalam mengukur kecerdasan motorik anak,
pertama-tama Bunda harus bisa membedakan antara motorik kasar dan
motorik halus. Motorik kasar merupakan gerakan tubuh yang menggunakan
anggota tubuh besar yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri,
seperti kemampuan duduk, menendang, berlari, dan sebagainya. Sedangkan
motorik halus berkaitan dengan gerakan yang menggunakan jari tangan,
yang dipengaruhi oleh kesempatan belajar dan berlatih, seperti kemampuan
memindahkan benda, menyusun balok, menulis, dan sebagainya.
Mengukur kecerdasan motorik ini bisa
dilakukan sambil bermain bersama si kecil, namun pastikan Bunda
memerhatikan detail-detail kecil yang dilakukan anak. Secara umum,
perkembangan motorik anak di usia satu dan dua tahun ditandai dengan
kemampuan merangkak, berdiri dan berjalan beberapa langkah, merangkak di
tangga, cepat-cepat duduk agar tidak jatuh, menarik dan mendorong
benda, mengambil benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk, menyusun
balok, belajar memakai kaos kaki sendiri, bermain dengan remote control,
dan mengupas pisang sendiri.
Seiring dengan bertambahnya usia,
kecerdasan motorik anak pun mengalami peningkatan. Di rentang usia dua
dan tiga tahun, anak sudah mulai bisa melompat, berjalan mundur, jinjit,
menendang bola, memanjat meja, menaiki tangga, mencoret dengan satu
tangan, memegang pensil, menggambar garis tak beraturan, belajar
menggunting, memakai dan mengancingkan baju sendiri. Memasuki usia tiga
dan empat tahun, anak mulai bisa melompat dengan satu kaki, berdiri
dengan satu kaki, mengendarai sepeda, menggambar orang-orangan, mencuci
tangan sendiri, membentuk benda dari lilin, membuat garis lurus dan
lingkaran yang cukup rapi.
Di rentang usia empat dan lima tahun,
Bunda bisa mengukur kecerdasan motorik anak dengan memperhatikan apakah
dia sudah bisa menuruni tangga dengan cepat, berjalan mundur dengan
seimbang, melempar dan menangkap bola dengan mantap, menggunting dengan
cukup baik, melipat amplop, membawa gelas tanpa menumpahkan isinya dan
memasukkan benang ke dalam lubang besar.
Dengan mencatat setiap perkembangan
motorik anak, Bunda bisa langsung mengambil langkah antisipasi jika di
usia tertentu anak belum bisa melakukan sesuatu yang seharusnya sudah
bisa dilakukan anak di usia tersebut.
***Terima Kasih***
Artikel Terkait:
Share :