“Ya, tim kita bukan saja menyampaikan amanah dari rakyat Indonesia, tapi juga dari rakyat Gaza, untuk rakyat Suriah,” jelas M. Fanni Rahman, Ketua Umum Sahabat Al-Aqsha. Fanni memantau terus bergeraknya tim-tim kemanusiaan ini dari markasnya di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta.
Menurut Fanni, dalam waktu lima hari, misi kali ini telah menyampaikan amanah tidak kurang dari 700 juta rupiah. Amanah itu disampaikan dalam bentuk paket-paket makanan, bantuan pengobatan, dan bantuan pendidikan darurat. “Alhamdulillah, tim kita menyampaikannya langsung di titik-titik terdepan, bukan saja di kamp pengungsi di luar Suriah,” jelas Fanni.
Sejak Maret 2011, Republik Arab Suriah yang bersebelahan dengan Palestina hancur lebur. Bukan karena diserang oleh negara lain, tetapi karena rezim militer Presiden Basyar Al-Assad mengamuk habis-habisan menanggapi tuntutan rakyat yang meminta kehidupan yang lebih adil. Unjuk rasa rakyat di jalan-jalan dijawab dengan pembunuhan, penangkapan, penyiksaan, penghancuran rumah-rumah di kampung dan kota dengan persenjataan berat.
Menurut informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber, hingga kini, sudah lebih dari 60 ribu rakyat Suriah, Muslimin Sunni (Ahlus Sunnah wal Jama’ah), yang terbunuh. Lebih dari 700 ribu orang mengungsi ke luar negeri akibat takut menghadapi teror rezim Al-Assad. Menurut IDMC (Internally Displacement Monitoring Center; Pusat Pemantauan Pengungsi Dalam Negeri) jumlah pengungsi di dalam negeri Suriah sendiri sedikitnya mencapai 3 juta orang.
Salah satu tim relawan Sahabat Al-Aqsha awal pekan ini telah membantu evakuasi dua keluarga yang kepala rumah tangganya hampir lumpuh kakinya akibat disiksa selama tiga bulan berturut-turut di penjara Aleppo.
“Hati kami hancur mendengar kekejaman yang mereka alami di penjara-penjara rezim ini,” jelas Tomi Janto, Ketua Tim Relawan Amanah Indonesia-Palestina untuk Suriah (SA2Syria). Sampai saat ini, diperkirakan rezim Al-Assad telah memenjarakan dan menyiksa lebih dari 30 ribu orang di seluruh negeri itu.
Tomi juga menyatakan kesedihannya yang mendalam setelah bekerja langsung di sudut-sudut kota Aleppo yang berjumlah sekitar 2 juta orang.
“Kota Aleppo terbelah dua, sebagian sudah dibebaskan oleh para pejuang, sebagian masih dikuasai oleh rezim. Selain mengalami penghancuran terus-menerus, saudara-saudara kita di Aleppo harus menghadapi musim dingin beku tanpa listrik, selama 4 bulan terakhir ini. Makanan semakin susah didapat. Air semakin sedikit. Rumah-rumah sakit kebanjiran korban pemboman dan sniper rezim Al-Assad. Kami membagikan makanan di bawah gelegar bom, roket, dan dentuman meriam…,” jelas Tomi.
Namun ayah empat anak ini menyatakan bersyukur kepada Allah, karena ia dan timnya bekerja bahu-membahu dengan para relawan kemanusiaan dari Palestina.
Bulan Desember 2012 lalu, ketika tim relawan kita ke Gaza, para pemimpin di wilayah yang masih dikepung Israel itu berkata, “Bawalah sebagian bantuan ini untuk saudara-saudara kami di Suriah, mereka sedang lebih memerlukan daripada kami,” demikian dijelaskan oleh Fanni.
Relawan kita mengantarkan bahan makanan kepada seorang janda tua yang lumpuh di salah satu kampung paling miskin di Aleppo, Suriah, di tengah kecamuk serangan bom. foto: Sahabat Al-Aqsha
Maka misi ke Suriah kali ini adalah misi kemanusiaan dari rakyat dua negara, Indonesia dan Palestina. Sahabat Al-Aqsha dan Sahabat Suriah (Indonesia) bergandengan tangan dengan Al-Sarraa Foundation (Palestina).
“Ini sebuah kerjasama yang indah, semoga Allah ridha,” kata Abu Ahmad Ziyad, Direktur Al-Sarraa Foundation, kelahiran Gaza.
Menurut Abu Ahmad, kita membantu rakyat Suriah bukan semata-mata karena alasan kemanusiaan, tetapi, karena “Suriah adalah bagian dari Negeri Syam yang harus kita bebaskan bersama-sama Masjidil Aqsha dan tanah suci Palestina.”
Dalam beberapa hari ke depan ini, Sahabat Al-Aqsha dan Sahabat Suriah akan menyampaikan laporan-laporan langsung para relawan kita dari jantung bencana kemanusiaan Suriah. Insya Allah.*
Donasi: Bank Syariah Mandiri
No. Rek. 1540006443
an. M Fanni bdn Palestina
Bank Muamalat
No Rek. 9244632778
an. M Fanni cq Sahabat Al-Aqsha
***Terima Kasih***
Artikel Terkait:
Share :