Go Klik-Info, Film dokumenter yang mengisahkan pencarian terhadap musisi legendaris yang menjadi kuli bangunan, Searching for Sugar Man, akhirnya dinobatkan meraih Oscar tahun ini.
Film garapan sutradara asal Swedia, Malik Bendjelloul, ini menyisihkan film-film nominasi lainnya, seperti Broken Cameras, The Gatekeepers, How to Survive a Plague, dan The Invisible War.
Kemenangan film Searching for Sugar Man sudah diprediksi sejumlah kalangan, mengingat film ini dianggap sangat human interest dan berhasil mencuri perhatian sejumlah dewan juri di ajang bergengsi lainnya.
Sebelumnya, film ini berhasil meraih penghargaan di ajang Sundance Film Festival dan Film Dokumenter Terbaik di ajang British Academy Film Awards (BAFTAs) 2013, beberapa pekan lalu.
Searching for Sugar Man mengangkat kisah hidup musisi Meksiko-Amerika, Sixto Rodriguez. Bendjelloul begitu tergerak mendokumentasikan kisah Rodriguez setelah pemilik studio rekaman di Cape Town, Steve Segerman, dan jurnalistik musik Craig Bartholomew mencari Rodriguez dengan mempelajari lirik dari lagu-lagu aslinya. Akhirnya, mereka menemukan sosok legendaris itu, hidup sederhana sebagai pekerja bangunan. Bersama anak perempuannya, dia tinggal di Detroit, Michigan.
Di tahun 1970-an, namanya cukup berkibar, tetapi bukan di negaranya, Amerika, melainkan di Afrika Selatan.
"Di Afrika Selatan, dia seterkenal The Rolling Stones atau Bob Dylan. Dia berada di level itu," ujar Bendjelloul.
Selama berkarier, Rodriguez hanya membuat 30 lagu, termasuk dua album, yakni Cold Fact dan Coming from Reality, pada tahun 1970-an.
Ketika kali pertama datang di Afrika Selatan, dia sempat menggelar enam konser di Velodrome, Bellbille, pada tahun 1998 dan konsernya laris manis. Di akhir pekan, ia kerap tampil di The Grand Arena di GrandWest.
"Ini adalah kisah yang luar biasa yang pernah saya dengar dalam hidup saya," ujar Bendjelloul seraya menjelaskan bahwa film ini digarap selama lima tahun.
"Saya menyadari hal ini tidak akan pernah terjadi lagi dalam sejarah dunia," lanjutnya. "Ini adalah kisah nyata Cinderella. Tapi tentunya lebih baik daripada (kisah) Cinderella karena Cinderella tidak memiliki soundtrack yang baik," ujar Bendjelloul kala itu.
***Terima Kasih***
Artikel Terkait:
Share :