Sweden Jumbo Hostel, Swedia
Hotel Bekas Pesawat, Pelayannya pun Berseragam Pramugari
Pernahkah Anda menginap di sebuah hotel dari pesawat? Jika belum, Anda tinggal menyambangi Kota Stockholm. Di Ibu Kota Swedia ini, Anda bisa menginap di hotel yang terbuat dari pesawat.Di kawasan Arlando International Airport, Stockholm, Swedia, terdapat sebuah hotel unik, di mana Boeing 747 disulap menjadi sebuah tempat penginapan bernama Jumbo Hostel. Penginapan ini menyediakan ruang tidur layaknya kamar asrama. Dalam setiap ruangan terdapat dua sampai empat tempat tidur. Untuk kamar dengan tiga tempat tidur, ukuran kasurnya 6 x 3 meter.
Ukurannya sama dengan tempat duduk pesawat untuk kelas ekonomi. Semua kamar dilengkapi dengan televisi layar datar dan internet wireless. Namun, fasilitas kamar mandi dan toilet terpisah dari kamar dan harus berbagi dengan pengunjung lainnya.
Untuk sebuah kamar di Jumbo Hostel dengan fasilitas kamar mandi dalam, Anda bisa memesan satu kamar unggulan di sini, yakni cockpit suite. Di dalam kamar ini dapat dijumpai mesin penerbangan pesawat yang pastinya sudah tidak berfungsi lagi. Terdapat juga sebuah jendela atap yang bisa didorong sehingga Anda bisa melihat ke arah luar kapal.
Lokasi Jumbo Hostel ke terminal bandara hanya memakan waktu 15 menit. Bisa dijangkau menggunakan shuttle bus yang bisa diakses secara gratis, dan check-in penginapan dapat dilakukan selama 24 jam.
Para pelayan di sini menggunakan seragam yang merupakan perpaduan antara seragam pramugari pesawat dan seragam angkatan laut. Tak lupa di hostel ini juga tersedia sebuah kafe kecil jika Anda ingin membuang waktu.
Hotel Sheep Guest House, Jepang
Hotel Sheep Guest House ini berada di Jepang dan dibuat khusus untuk menjaga peliharaan domba ketika majikannya sedang tidak berada di tempat. Domba memang tengah menjadi hewan peliharaan yang sedang tren di Jepang, terutama setelah aktris Penelope Cruz terlihat menggendong seekor domba kecil di sampul depan majalah Elle.
Dengan 30 kamar mewah yang dikhususkan bagi domba dan majikannya, ini merupakan hotel domba pertama di dunia yang menyenangkan bagi hewan berbulu tebal ini. Hotel ini menyediakan pelayan yang akan membersihkan dan merawat domba di kamar yang dilengkapi televisi mewah.
Sayangnya, Hotel Sheep Guest House tidak menerima tamu domba jantan, dengan alasan suaranya dapat mengganggu ketenangan tamu domba lainnya. Namun, hotel ini berencana membuka hotel khusus domba jantan. Hotel yang dibuka April ini telah siap untuk menerima tamu lucu tersebut dengan harga akomodasi serendah mungkin.
Icehotel, Swedia
Hotel ini adalah hotel es terbesar di Swedia yang dibangun 20 tahun lalu. Hotel ini dibuat dari 30 ribu to snis (salju dan es), campuran dari salju dan es di Jukkasjarvi, Swedia.
Hotel ini berada di desa yang yang memiliki populasi anjing lebih banyak daripada manusia. Terdapat 900 orang dan seribu ekor anjing salju di Desa Jukkasjarvi.
Setiap tahun, hotel yang memiliki 60 kamar ini menarik lebih dari 50 ribu tamu untuk tinggal di kamar indahnya yang memiliki interior ukuran es. Saat malam, pengunjung dapat melihat pemandangan cahaya utara yang terkenal, yaitu fenomena Aurora Borealis. Hotel ini juga memiliki fasilitas sauna dan kereta salju.
Villa Hamster, Prancis
Hotel Hamster Bangkitkan Kenangan Masa Kecil
Villa Hamster, sebuah hotel di Nantes, Prancis, merupakan tempat penginapan yang memberikan pengalaman hidup bak seekor hamster bagi para tamu. Hotel ini dimiliki oleh warga Prancis, Yann Falquerho.Bangunan Villa Hamster sudah cukup tua, dari tahun 1700an, namun telah mengalami modernisasi. Setiap kamarnya didesain seperti sebuah kandang hamster, dengan tumpukan jerami sebagai pengganti tempat tidur dan roda berputar ukuran besar yang biasa ada di kandang hewan ini.
Untuk hidangan, bukannya menyiapkan santapan khas Prancis seperti coq au vin dengan segelas wine Cabernet Sauvignon, para tamu justru dihidangkan semacam padi-padian organik di piring makan kecil, layaknya seekor hamster. Meski begitu, disediakan pula mesin pembuat kopi di setiap 'kandang'
Menghabiskan semalam menjadi hamster mungkin adalah ide yang buruk, namun ternyata banyak orang yang berminat menginap di hotel ini. Menurut pemiliknya, hotel ini mengingatkan mereka akan kenangan masa kecil bersama hewan peliharaannya, hamster.
Hotel Bubble Tree, Prancis
Hotel Bubble Tree dirancang oleh Pierre-Stephane Dumas. Dia menerapkan sebuah konsep kamar yang memungkinkan para tamu menikmati panorama matahari terbenam dan menonton galaksi bersinar di langit malam.
Kamar-kamar di hotel gelembung tidak memiliki bentuk layaknya kamar hotel, tetapi dipenuhi udara seperti halnya balon. Karenanya, hotel ini dapat memberikan sajian berupa pemandangan langit malam yang romantis.
Hotel Bubble Tree memberikan kesempatan wisatawan untuk menikmati pemandangan ditemani alunan musik dan segelas sampanye. Pihak hotel seraya ingin menempatkan kemewahan pada sebuah petualangan liar.
Hotel Bubble Tree berada di tanah yang dulunya merupakan tempat berdirinya rumah istri Napoleon Bonaparte, Josephine de Beauharnais. Struktur gelembung diharapkan dapat menggelitik imajinasi perusahaan dunia untuk mendesain struktur yang sama dalam beberapa komponen perusahaan mereka. Anda dapat menikmati malam di Hotel Bubble Tree di Prancis seharga 189 euro (sekira Rp2,2 juta) per malam.
Corona Save The Beach Hotel, Roma
Hotel Sampah, Dijamin Enggak Bau Busuk!
Hotel ini terletak di Kota Roma, Italia, dengan nama Corona Save The Beach Hotel. Sampah-sampah yang digunakan untuk membangun hotel semuanya diambil dari Pantai Corona.Hotel ini memiliki dua tingkat dengan lima buah kamar. Mainan tua, bungkus plastik, kotak kosong, baju bekas, kaleng rombeng, dan ban-ban tua sebanyak 13 ton digunakan untuk membangun hotel.
Corona Save The Beach Hotel dibangun bukanlah tanpa alasan, melainkan simbol untuk meningkatkan kesadaran terhadap kondisi pantai-pantai di Eropa yang penuh sampah. Sampah ini dipastikan sudah bebas kuman dan tidak berbau busuk seperti sampah pada umumnya.
Sayangnya, hotel ini tidak memiliki aliran listrik dan aliran air. Hotel unik ini menarik perhatian banyak orang, bahkan supermodel terkenal, Helena Christensen, juga menginap di hotel ini.
Seiring perkembangan zaman, berkembang pula jenis akomodasi yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Seperti hotel-hotel berikut ini, yang tidak hanya memiliki bangunan aneh, namun juga fungsi yang unik.
Simak ulasannya berikut ini, seperti dikutip dari TravelandLeisure:
Hotel de Sal, Bolivia
Pertama melihat hotel ini, mungkin Anda akan mengira bahwa bangunan ini adalah sebuah hotel biasa di pinggir pantai. Bangunannya memang terbuat dari semen dan batu, layaknya bangunan-bangunan lain.
Namun, hotel yang berada di Amerika utara ini dibangun dari garam. Hotel unik ini bernama Hotel de Sal, yang terletak di dekat Colchani, Bolivia. Uniknya lagi, tidak hanya bangunan hotel yang terbuat dari garam, tetapi hampir sebagian besar furnitur di hotel ini, seperti tempat tidur, kursi, dan meja, juga terbuat dari garam.
Hotel ini pula yang menjadi daya tarik wisatawan ke Bolivia sebelum beranjak ke tempat wisata lainnya. Untuk menginap di hotel ini, Anda dikenakan biaya Rp1,2 juta per malam.
Pengunjung biasanya akan berdecak kagum dan tak jarang menjilat bangunan hotel untuk membuktikan kebenaran bahwa hotel ini terbuat dari garam. Garam yang digunakan berasal dari dataran garam di sebuah danau di Salar de Uyuni, Bolivia. Dataran tersebut merupakan kerak garam yang berada di kolam air asin, yang sangat kaya lithium.
***Terima Kasih***
Artikel Terkait:
Share :