Go Klik-Info, Situs Warisan Dunia UNESCO (UNESCO’s World Heritage Sites)
adalah sebuah tempat khusus (misalnya : Taman Nasional, Hutan,
Pegunungan, Danau, Pulau, Gurun Pasir, Bangunan, Kompleks, Wilayah,
Pedesaan, dan Kota) yang telah dinominasikan untuk program Warisan Dunia
internasional yang dikelola UNESCO World Heritage Committee, terdiri
dari 21 kelompok (21 state parties) yang dipilih oleh Majelis Umum
(General Assembly) dalam kontrak 4 tahun. Sebuah Situs Warisan Dunia
adalah suatu tempat atau budaya atau benda yang berarti.
Program ini bertujuan untuk mengkatalog,
menamakan, dan melestarikan tempat-tempat yang sangat penting agar
menjadi warisan manusia dunia. Tempat-tempat yang didaftarkan dapat
memperoleh dana dari Dana Warisan Dunia di bawah syarat-syarat tertentu.
Program ini diciptakan melalui Pertemuani Mengenai Pemeliharaan Warisan
Kebudayaan dan Alamiah Dunia yang diikuti di oleh Konferensi Umum
UNESCO pada 16 November 1972.
Pada tahun 2009 tercatat sebanyak 895
tempat di 150 negara. Di Indonesia, terdapat 7 tempat yang termasuk
Situs Warisan Dunia UNESCO.
1. TAMAN NASIONAL KOMODO
Taman Nasional Komodo terletak di antara provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Taman nasional ini terdiri atas tiga
pulau besar Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa
pulau kecil. Wilayah darat taman nasional ini 603 km² dan wilayah total
adalah 1817 km².
Pada tahun 1980 taman nasional ini
didirikan untuk melindungi komodo dan habitatnya. Di sana terdapat 277
spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan
Australia, yang terdiri dari 32 spesies mamalia, 128 spesies burung, dan
37 spesies reptilia. Bersama dengan komodo, setidaknya 25 spesies hewan
darat dan burung termasuk hewan yang dilindungi, karena jumlahnya yang
terbatas atau terbatasnya penyebaran mereka.
Selain itu, di kawasan ini terdapat pula
terumbu karang. Setidaknya terdapat 253 spesies karang pembentuk terumbu
yang ditemukan di sana, dengan sekitar 1.000 spesies ikan. Keindahan
terumbu ini menarik minat wisatawan asing untuk berenang atau menyelam
di perairan ini.
Pada tanggal 11 November 2011, New 7 Wonders telah mengumumkan pemenang sementara, dan Taman Nasional Komodo
masuk kedalam jajaran pemenang tersebut bersama dengan, Hutan Amazon,
Teluk Halong, Air Terjun Iguazu, Pulau Jeju, Sungai Bawah Tanah Puerto
Princesa, dan Table Mountain. Taman Nasional Komodo mendapatkan suara terbanyak.
2. TAMAN NASIONAL UJUNG KULON
Taman Nasional Ujung Kulon
terletak di bagian paling barat Pulau Jawa, Indonesia. Kawasan Taman
nasional ini juga memasukan wilayah Krakatau dan beberapa pulau kecil
disekitarnya seperti Pulau Handeuleum dan Pulau Peucang. Taman ini
mempunyai luas sekitar 1122.956 Ha; (443 km² diantaranya adalah laut),
yang dimulai dari tanjung Ujung Kulon sampai dengan Samudera Hindia.
Taman Nasional Ujung Kulon bersama Cagar
Alam Krakatau merupakan aset nasional, dan telah ditetapkan sebagai
Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.
3. CANDI BOROBUDUR
Borobudur adalah nama
sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah,
Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya
Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat
laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut
agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan
wangsa Syailendra.
Monumen ini terdiri atas enam teras
berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran
melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya
terdapat 504 arca Buddha.
Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur
ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu
dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai
menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas
Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal
Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian
upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada
kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan
UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan
Dunia.
4. CANDI PRAMBANAN
Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang
adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada
abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa
utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa
pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah.
Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa sansekerta yang bermakna: ‘Rumah Siwa’), dan memang di garbagriha
(ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga
meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Candi ini adalah termasuk Situs Warisan
Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu
candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk
tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan
candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter
menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil.
Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan
menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
5. SITUS PURBAKALA SANGIRAN
Sangiran adalah sebuah
situs arkeologi di Jawa, Indonesia. Area ini memiliki luas 48 km² dan
secara administratif Sangiran terletak di kabupaten Sragen dan kabupaten
Karanganyar di Jawa Tengah. Pada tahun 1977 Sangiran ditetapkan oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai cagar budaya. Pada
tahun 1996 situs ini terdaftar dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.
Tahun 1934 antropolog Gustav Heinrich
Ralph von Koenigswald memulai penelitian di area tersebut. Pada
tahun-tahun berikutnya, hasil penggalian menemukan fosil dari nenek
moyang manusia pertama, Pithecanthropus erectus (“Manusia
Jawa”). Ada sekitar 60 lebih fosil lainnya di antaranya fosil
Meganthropus palaeojavanicus telah ditemukan di situs tersebut.
Di museum ini terdapat 13.086 koleksi
fosil manusia purba dan merupakan situs manusia purba berdiri tegak yang
terlengkap di Asia. Selain itu juga dapat ditemukan fosil hewan
bertulang belakang, fosil binatang air, batuan, fosil tumbuhan laut
serta alat-alat batu.
6. TAMAN NASIONAL LORENTZ
Taman Nasional Lorentz
adalah sebuah taman nasional yang terletak di provinsi Papua, Indonesia.
Dengan luas wilayah sebesar 25.000 km², Lorentz merupakan taman
nasional terbesar di Asia Tenggara.
Taman ini masih belum dipetakan,
dijelajahi dan banyak terdapat tanaman asli, hewan dan budaya. Pada 1999
taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Selain memiliki keanekaragaman hayati
yang sangat tinggi, terdapat pula beberapa kekhasan dan keunikan adanya
gletser di Puncak Jaya dan sungai yang menghilang beberapa kilometer ke
dalam tanah di Lembah Balliem.
Jenis-jenis satwa yang sudah
diidentifikasi di Taman Nasional Lorentz sebanyak 630 jenis burung (±
70 % dari burung yang ada di Papua) dan 123 jenis mamalia. Jenis burung
yang menjadi ciri khas taman nasional ini ada dua jenis kasuari, empat
megapoda, 31 jenis merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29
jenis burung madu, dan 20 jenis endemik diantaranya cendrawasih ekor
panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju (Anurophasis
monorthonyx).
Satwa mamalia tercatat antara lain babi
duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii), babi duri moncong pendek
(Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan
kanguru pohon.
7. WARISAN HUTAN HUJAN TROPIS SUMATERA
Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera
adalah tempat pelestarian bagi Hutan Hujan Tropis di Sumatera dan
habitat dari beberapa spesies yang hampir punah seperti, Harimau
Sumatera, Gajah Sumatera, dan Badak Sumatera yang merupakan spesies
Badak terkecil dan memiliki dua cula.
Luas dari Hutan Hujan Tropis Sumatera
seluruhnya adalah 2,5 juta hektar yang terdiri dari 3 Taman Nasional di
Sumatera, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci
Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Tempat ini juga tempat berbagai jenis
tumbuhan endemik seperti, kantong semar, bunga terbesar di dunia
Rafflesia Arnoldi, dan bunga tertinggi Amorphophallus titanum.
Selain memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, hutan hujan tropis
Sumatera juga merupakan sumber mata pencarian bagi masyarakat yang
tinggal di sana. Beberapa suku tinggal di hutan hujan tropis Sumatera,
seperti suku Mentawai dan suku Anak Dalam.
sumber : Wikipedia
***Terima Kasih***
Artikel Terkait:
Share :