Go Klik-Info, Sering kali aku mendengar ada seseorang
mengatakan,“Kan kesabaran seseorang itu ada batasnya.“ Dalam hati aku
bertanya, “Apakah benar dalam hal kebaikan mengenal kata batas?“ Jika
benar, harusnya cinta orang tua pun memiliki batas, tapi buktinya mamah
papah tetep sayang dan rela lakuin apa aja asalkan anak-anaknya bahagia.
Dan jika mereka mengenal kata BATAS, tentunya mereka takan melakukan
hal tersebut.
Jadi menurut pandangan saya pribadi,
sebenarnya segala kebaikan tidak pernah mengenal kata BATAS, jika ada
yang merasa bahwa hal-hal baik memiliki batas, maka itu adalah bujuk
rayu setan. Dan setan akan terus merayu dan mencoba menjerumuskan
manusia sampai bumi ini kelak hancur. Dan jika sekarang kita sadari
bahwa ternyata kebaikan tidak mengenal kata “BATAS“ dan harusnya mulai
detik ini kita bisa lebih lapang lagi.
Kesabaran tanpa Batas, jika orang-orang bisa
mengerti bahwa kesabaran tidak memiliki batas, pasti hari-hari akan
lebih indah. Kita akan jarang mendengar bentakan, kitapun dapat
menghindari kesalah pahaman dan budaya mengantripun bisa terlaksana.
Makna sabar sendiri sangat besar, hanya orang-orang yang sabar yang
mampu tetap tersenyum walau ternyata Allah sedang mengujinya dengan
ujian yang berat.
Cinta tanpa Batas, pastinya
cinta itu memang tanpa batas. Seharusnya cinta itu takkan pernah bisa
berubah menjadi benci, karena yang saya pahami, ketika seseorang telah
sayang kepada orang lain, maka sekalipun dia marah, dia takkan bisa
membenci orang tersebut, karena walau bagaimanapun hatinya mencintai dan
menyayangi. Dan itu takkan bisa dirubah, kecuali memang hatinya tak
mampu lagi diterangi cahaya keimanan dan telah terlanjur membatu.
Bukankah tidak ada manusia yang terlepas dari dosa (suci), lalu masihkah
kita berpikir kita berhak membenci seseorang? Itu sama saja halnya kita
merasa bahwa diri kita suci. Coba ingat, berapa banyak
kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan, sebelum kita memutuskan
membenci seseorang. Sayangilah hati kita! Dan sangat disayangkan jika
kita memilih mengotori hati kita hanya dengan kebencian.
Pintu maaf tak memiliki batas
luasnya, karena semakin mudah kita memaafkan kesalahan-kesalahan orang
lain, maka Allahpun akan semakin menyayangi kita. Saya tahu kita bukan
nabi yang memiliki kelebihan kelapangan hati, tapi bukankah kita
sama-sama tahu, bahwa kita menjadikan nabi-nabi dengan sifat-sifat
baiknya dan perilakunya sebagai tauladan. Lalu mengapa kita tidak
mencoba mengikuti jejak mereka, lebih melebarkan pintu maaf dan jika
bisa, jangan pernah mengenal kata Batas pada sifat memaafkan
kesalahan-kesalahan orang lain. Percayalah, Allah mencintai orang-orang
yang baik, dan Allah tidak pernah tidur, Allah melihat semua yang kita
lakukan, kelak dalam kehidupan ini, suatu hari Allah akan membalasnya
dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Dan itu semua, karena kebaikan tidak mengenal kata “BATAS”
***Terima Kasih***
Artikel Terkait:
Share :