Jump To Top
BACK TO
TOP





Saya Ucapkan Selamat Datang Di GoKlik-Information Jelajahi Informasi disini karena banyak informasi menarik dan layak untuk anda baca Terima kasih telah berkunjung
News Update :

Remaja Hamil Cenderung Ingin Aborsi

Malaka Buka Sekolah Khusus Remaja Hamil
ilustrasi
Go klik-Info,Kehamilan tidak diinginkan (KTD) menjadi masalah para remaja. Ujung-ujungnya, mereka lebih memilih aborsi, ketimbang memilih solusi lain.

“Banyak remaja yang konsultasi ke kita mengenai KTD dan menginginkan digugurkan. Mereka tidak ada pilihan lain selain aborsi,” kata Koordinator Mitra Citra Remaja (MCR) Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Maulani Novia, saat menghadiri peringatan International Youth Day 2012 di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Sabtu (11/8/2012).

Lanjut dia, ada 52 remaja usia 25 tahun ke bawah yang berkonsultasi ke PKBI karena mengalami KTD. Mereka tidak hanya datang dari Bandung, tetapi dari berbagai tempat lain, seperti Garut dan Brebes.

“Mereka konsultasi KTD, karena sudah aktif (hubungan seks) dengan dasar cinta,” terangnya.

Dia mengklaim, 52 remaja yang datang ke PKBI itu mewakili populasi Jabar. Sementara itu, menurut data PKBI, perempuan selain remaja yang mengalami KTD pada 2011 sebanyak 224 kasus. Usia mereka di atas 25 tahun.

Terkait pilihan lain selain aborsi, jelas Maulani, PKBI bekerja sama denggan shalter khusus menyediakan layanan pendampingan proses kehamilan hingga melahirkan.

Dalam hal ini, PKBI bekerja sama dengan dua shalter dari yayasan yang berada di kawasan Bandung Raya. “Tujuannya untuk besarkan kandungan. Sebelumnya dikonseling dulu. Remaja ini ingin diteruskan kehamilannya, lalu dilahirkan di situ,” tuturnya.

Setelah itu, mereka akan dikembalikan kepada orangtuanya untuk dibina dan dirawat.

Namun, dari 52 remaja itu ada 14 remaja yang melakukan aborsi. Mereka keukeuh menggugurkan kandungan. Menghadapi hal ini, biasanya dilihat kriterianya. “Misalnya jika kondisinya terlalu muda, terlalu dekat, lalu kita akan rujuk (untuk aborsi)," katanya.

Dia menuturkan, ada remaja berusia 14 tahun yang ketika konsultasi hanya bisa menangis. Kehamilan yang terlalu muda dikhawatirkan memengaruhi kesehatan bayi dan ibunya. Lalu dia akan menjalani konseling sejak pra hingga pasca-aborsi.

Menurutnya, banyaknya remaja yang mengalami KTD salah satu penyebabnya karena minimnya pendidikan tentang kesehatan reproduksi atau pendidikan seks. Pendidikan seks masih dianggap tabu, sehingga tidak ada pencerahan bagi remaja.[okezone/Go klik-Info]

***Jangan Lupa komentarnya Ya!!!***
***Terima Kasih***

Artikel Terkait:

Berita dan Informasi menarik lainnya Lihat Selengkapnya di + INDEKS BERITA
Share : Share Detail
0 Comments
Tweets
Komentar

Tidak ada komentar:

Berikan Komentar Anda

 
Support : Creating Website Praburakka
Copyright © 2012. Go Klik Information - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger