Mereka tidak hanya sukses, tapi juga telah membangun kerajaan bisnis yang menaungi ribuan bahkan ratusan ribu karyawan. Siapa sajakah mereka? Berikut ini daftar lengkapnya, seperti dilansir dari Investopedia, Kamis (30/8/2012):
10. John D. Rockefeller
Industri: Penyulingan minyak
Perusahaan: Standard Oil (dipecah-pecah oleh antimonopoli, menjadi Exxon, ConocoPhilips, Chevron dll.)
Rockefeller dikenang sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di Wall Street. Dia dianggap sebagai penjahat, inovator sekaligus pria paling kuat dalam sejarah. Satu hal yang membedakan Rockefeller dari pebisnis lain adalah dia memahami betul apa itu resiko.
Daripada masuk ke bisnis spekulasi, Rockefeller memilih menggeluti bisnis pengilangan minyak yang untungnya lebih kecil tapi lebih stabil. Pria kelahiran tahun 1839 ini fokus pada sesuatu yang dikenal sebagai research & development sekarang.
Tidak suka limbah pengilangan minyak terbuang sia-sia, perusahaannya kemudian membuat berbagai olahan bermanfaat. Mulai dari macam-macam pelumas, minyak, pendulu Vaseline, cat dan masih banyak lagi.
Kekuasaan Rockefeller di industri minyak makin merajalela seiring raupan profit tinggi. Dia membeli perusahaan-perusahaan lain baik dengan cara baik-baik maupun cara kotor lalu membentuk monopoli.
9. Andrew Carnegie
Perusahaan: Carnegie Steel (dibeli dan dijadikan satu dengan U.S. Steel)
Andrew Carnegie sangat mencintai efisiensi. Pabrik penggilingan baja Carnegie selalu yang terdepan dalam teknologi. Setiap ada perlambatan ekonomi, Carnegie mencaplok pabrik kompetitor dan perusahaan di level produksi lainnya.
Carnegie merenovasi penggilingan tua menjadi standar modern dan berhasil mengalahkan jumlah produksi serta profit kompetitor-kompetitornya setiap kali ekonomi bangkit.
Pria Skotlandia yang lahir pada tahun 1835 ini terkenal sebagai Santa Klaus-nya Wall Street kala itu karena paling rajin beramal dengan jumlah sumbangan sangat besar dari kekayaan pribadinya.
8. Thomas Edison
Perusahaan: Edison General Electric, Edison Illuminating Company, dll. (sekarang GE atau tetap perusahaan yang sama dengan nama Edison tetap menempel)
Sebagian besar penemu diingat karena satu inovasi. Sementara Edison membuat inovasi sebagai bisnis dan menggunakan produksi massal untuk mendistribusikan hasilnya. Dia mendirikan perusahaan R&D pertama di dunia di Menlo Park, California.
Nama Edison tercantum di ribuan inovasi yang kita gunakan sehari-hari dan menginspirasi jutaan produk lainnya berkat pendekatan R&D-nya yang sistematik. Bayangkan jika tidak pernah ada Edison di dunia ini.
Edison meninggalkan hidupnya sebagai operator telegraf dan pindah ke Boston pada 1868 untuk menjadi penemu. Dia tidak hanya menciptakan bohlam lampu tapi juga menciptakan infrastruktur untuk menyalakannya.
Namanya masih bisa dilihat di seluruh dunia dan GE hanyalah salah satu warisan kecil Edison.
7. Henry Ford
Perusahaan: Ford
Jika kita melihat jumlah pemain besar di industri otomotif saat ini, mudah melupakan bahwa pada 1905 ada lebih dari 50 start-up untuk wilayah Amerika saja. Apa yang membedakan perusahaan Henry dari kompetitornya adalah, Ford merupakan satu-satunya perusahaan yang mencoba membuat mobil untuk semua kalangan. Tidak hanya kalangan atas.
Henry Ford membuat warga Amerika bisa menikmati mengendarai mobil, tidak hanya orang-orang kaya. Henry juga mengenalkan produksi massal sebagai kekuatan tawar menawar.
6. Charles Merrill
Perusahaan: Merrill, E.A. Pierce and Co. (bagian dari Bank of America sekarang)
Dia adalah seorang pendukung kapitalisme rakyat, menawarkan jasa keuangan yang biasanya hanya diperuntukkan bagi orang kaya atau investor langganan. Merrill berusaha merebut kembali kepercayaan Wall Street setelah Kehancuran 1929.
Merrill menerbitkan 10 komandemen dalam laporan tahunan 1949. Itu adalah jaminan publik bahwa perusahaan akan bertindak sendiri dalam pemenuhan permintaan dan menghilangkan ketakutan klien. Merrill dikenang baik dan mempopulerkan jargon “Bringing Wall Street to Main Street” (membawa Wall Street ke jalanan).
5. Sam Walton
Perusahaan: Wal-Mart
Fokus Sam pada daerah terpencil menimbulkan tantangan tersendiri baik di sisi penyimpanan maupun pengiriman. Jadi, Sam membangun pabrik raksasa di area-area antara beberapa toko. Pengiriman ke pabrik jauh lebih besar daripada yang dikirimkan ke satu toko.
Hal ini memungkinkan Sam menghemat biaya pengiriman melalui diskon volume dari pemasok. Toko-toko kemudian melempar penghematan biaya ini ke pelanggan. Meski laba per penjualan sangat kecil tapi bisa tertutup dari besarnya volume penjualan.
Sadar biaya, komitmen untuk meningkatkan efisiensi dan kemampuan menegosiasikan diskon volume dengan pemasok memungkinkan Wal-Mart memasang harga sangat bersaing hingga peritel lain harus waspada.
4. Charles Schwab
Perusahaan: Charles Schwab
Saat SEC beralih dari komisi suku bunga tetap, Charles Schwab & Co. mulai menawarkan jasa broker diskon ke investor mana saja yang ingin membeli atau menjual saham. Schwab mengubah struktur perusahaannya menjadi biaya streamline untuk menyesuaikan suku bunga yang terdiskon. Hal yang dihilangkan adalah riset, saran dan bonus.
Schwab & Co. memiliki pegawai yang tugasnya memasukkan order melalui sistem komputer otomatis. Schwab mendemokrasikan investasi, membuatnya mudah dan terjangkau bagi investor individual untuk meraup dan kehilangan uang di bursa, sama persis seperti institusi besar.
3. Walt Disney
Perusahaan: Disney
Disney menciptakan karakter Mickey Mouse terinspirasi dari tikus yang berkeliaran di kantornya. Dia kemudian membuat Mickey Mouse sebagai pahlawan di "Steamboat Willie" pada 1928. Kesuksesan komersil Mickey Mouse membuat Disney mampu membangun pabrik kartun dengan sejumlah tim yang terdiri dari animator, musisi dan seniman.
Selama beberapa dekade berikutnya, perusahaan Disney menjadi kerajaan hiburan dengan salah satu merek terkuat dalam industri bisnis dunia.
2. Bill Gates
Perusahaan: Microsoft
Bill Gates dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia dan pendiri Microsoft. Namun, bukan level teknologi superior yang menolong Gates dan perusahaannya 'mencengkramkan cakarnya' di pasar sistem operasi komputer dunia. Kecerdasan bisnis dan sifat Gates yang sangat kompetitif lah jawabannya.
Daripada membayar laba perusahaan ke para pemegang saham, Gates membangun peti perang raksasa yang membantu Microsoft bertahan dari gugatan hukum antimonopoli dan meraup pasaran baru. Keputusan ini terbukti benar, seiring dana darurat Microsoft aman-aman saja selama bubble dan pasar memperlihatkan kompetitornya menggelepar.
1. Steve Jobs
Perusahaan: Apple
Jobs merupakan salah satu pendiri Apple, satu-satunya perusahaan teknologi yang sanggup melawan dominasi Microsoft. Berlawanan dengan metode ekspansi Gates, pengaruh Jobs pada Apple telah menjadi salah satu ledakan kreatifitas.
Apple merupakan perusahaan komputer saat Jobs masuk ke situ. Sekarang, iPod, iPhone dan iPad lah yang jadi pendorong pertumbuhan sekaligus sumber penghasilan utama Apple. Saat Apple berhasil melampaui penguasaan pasar Microsoft pada 2010, jelas bagi para investor bahwa perusahan terbaik untuk berinvestasi sudah tiba.
Terbukti, saat ini Apple merupakan perusahaan termahal di dunia. Setelah mengalahkan Samsung soal hak paten di pengadilan AS pekan lalu, saham Apple tembus rekor tertinggi yang pernah tercatat dalam sejarah bursa dunia yaitu US$ 675,68 atau Rp 6,08 juta per lembarnya.
[Investopedia/Go Klik-Info]
***Terima Kasih***
Artikel Terkait:
Share :