Shutterstock
Ilustrasi
Entah ini kabar menggembirakan atau menyedihkan. Keberadaan kutu rambut
sekitar kemaluan kini diperkirakan menuju kepunahan. Tidak lain,
penyebabnya adalah maraknya perawatan untuk pencabutan atau penghilangan
rambut kemaluan.Laman Livescience 14 Januari 2013 yang mengutip Bloomberg News, mengungkapkan fenomena ini. Kutu pada rambut kemaluan manusia, baik pria maupun wanita, telah ada sejak ribuan tahun. Kutu kecil yang spesiesnya berbeda dengan kutu rambut kepala itu bertelur dan mengeraminya di rambut kemaluan. Tak hanya menyebabkan rasa gatal, keberadaan kutu itu juga berpotensi memicu terjadinya berbagai penyakit di bagian kemaluan.
Penghilangan rambut kemaluan membuat daur hidup kutu terputus. Ini memupuskan kesempatannya untuk berkembang biak dan memperbanyak diri. "Perusakan habitat kutu rambut ini semakin meningkat dan membuatnya menjadu spesies terancam punah," ungkap Janet Wilson, konsultan kesehatan seksual.
Sebuah klinik kesehatan seksual ternama di Sidney, Australia, mengaku tak lagi mendapati kutu rambut di kemaluan wanita sejak 2008. Pada pria, kasus penyakit akibat kutu ini terus menurun 80 persen sejak dekade lalu.
Sebuah studi tahun 2011, jurnal Sex Roles, mengungkapkan 80 persen mahasiswi dan mahasiswa di Amerika Serikat, menghilangkan sebagian atau seluruh rambut kemaluan. Masih memerlukan kajian langsung mengenai kemungkinan punahnya kutu rambut kemaluan pada manusia ini.
***Terima Kasih***
Artikel Terkait:
Share :