Foto : Peter Turkson (The Times)
Go Klik-Info, ROMA - Kardinal Peter Turkson yang mulai
sering disebut sebagai kandidat kuat pengganti Paus Benediktus XVI,
mengatakan bahwa isu skandal gay tidak akan pernah mengguncang Gereja
Katolik di Afrika. Hal itu disebabkan karena, budaya Afrika menolak
homoseksualitas.
Pria asal Ghana itu berbicara dengan wartawan Amerika Serikat (AS) mengenai isu skandal homoseksualitas yang pernah muncul di sejumlah gereja di Eropa atau Amerika. Turkson yakin, insiden itu tidak akan pernah terjadi di Afrika.
"Adat Afrika melindungi populasi masyarakat dari gejala ini. Dalam beberapa budaya di Afrika, homoseksualitas sama sekali tidak diterima di masyarakat. Jadi, hal itu adalah budaya yang tabu," ujar pria berusia 64 tahun itu, seperti dikutip Daily Mail, Rabu (20/2/2013).
Ucapan Turkson langsung membuat gempar sejumlah aktivis HAM. Kalimat-kalimat yang diucapkan Turkson dinilai tidak menghormati hak asasi.
"Pernyataan Kardinal Turkson menunjukan adanya pengabaian yang cukup mengejutkan dari jutaan manusia di penjuru dunia ini," ujar Direktur Publik LSM Stonewall.
Sejauh ini, Turkson dipandang sebagai kandidat terkuat yang akan menjadi calon Pemimpin Gereja Katolik. Turkson juga memiliki pesaing kuat antara lain adalah Kardinal Angelo Scola, Uskup Agung Milan.
Meski demikian, Turkson kerap menyuarakan beberapa komentar yang kontroversial. Selain menyalahkan para pemuka agama gay atas peristiwa pelecehan seksual, Turkson juga sempat mengeluarkan komentar yang cukup menyinggung warga Muslim. Pemilihan Turkson tampaknya akan menuai kritik dari Barat.(AUL)
Pria asal Ghana itu berbicara dengan wartawan Amerika Serikat (AS) mengenai isu skandal homoseksualitas yang pernah muncul di sejumlah gereja di Eropa atau Amerika. Turkson yakin, insiden itu tidak akan pernah terjadi di Afrika.
"Adat Afrika melindungi populasi masyarakat dari gejala ini. Dalam beberapa budaya di Afrika, homoseksualitas sama sekali tidak diterima di masyarakat. Jadi, hal itu adalah budaya yang tabu," ujar pria berusia 64 tahun itu, seperti dikutip Daily Mail, Rabu (20/2/2013).
Ucapan Turkson langsung membuat gempar sejumlah aktivis HAM. Kalimat-kalimat yang diucapkan Turkson dinilai tidak menghormati hak asasi.
"Pernyataan Kardinal Turkson menunjukan adanya pengabaian yang cukup mengejutkan dari jutaan manusia di penjuru dunia ini," ujar Direktur Publik LSM Stonewall.
Sejauh ini, Turkson dipandang sebagai kandidat terkuat yang akan menjadi calon Pemimpin Gereja Katolik. Turkson juga memiliki pesaing kuat antara lain adalah Kardinal Angelo Scola, Uskup Agung Milan.
Meski demikian, Turkson kerap menyuarakan beberapa komentar yang kontroversial. Selain menyalahkan para pemuka agama gay atas peristiwa pelecehan seksual, Turkson juga sempat mengeluarkan komentar yang cukup menyinggung warga Muslim. Pemilihan Turkson tampaknya akan menuai kritik dari Barat.(AUL)
***Terima Kasih***
Artikel Terkait:
Share :