Foto: Reuters |
Keempat tahanan itu melakukan aksi mogok makan untuk menuntut perbaikan kondisi tahanan dan memprotes praktek penahanan tanpa proses pengadilan yang seringkali dilakukan oleh aparat Israel. Salah satu pelaku mogok makan, Samer al-Issawi, kondisinya dikabarkan kian memburuk karena telah melakukan aksi mogok makan selama lebih dari 200 hari.
“Aksi yang kami lakukan merupakan perjuangan untuk semua warga Palestina. Aksi kami ini untuk melawan pendudukan dan penjara Israel,” sebut pesan yang ditulis Issawi minggu lalu, seperti dikutip Reuters, Rabu (20/2/2013).
Kelompok militan Jihad Islam yang ada di Jalur Gaza menyatakan, jika Issawi sampai meninggal dunia, maka kesepakatan gencatan senjata yang dimiliki warga Gaza dengan Israel November lalu terancam batal.
Sedangkan di Tepi Barat, Presiden Mahmoud Abbas meminta Israel untuk segera membebaskan keempat tahanan yang melakukan aksi mogok makan. Abbas khawatir kondisi politik di Palestina akan kembali memanas apabila ada tahanan yang meninggal dunia dalam aksi mogok makan.
Aksi mogok makan tersebut juga menimbulkan keprihatinan dari komunitas internasional. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon, meminta Israel memberikan proses pengadilan yang adil bagi para tahanan Palestina atau membebaskan mereka sama sekali.
***Terima Kasih***
Artikel Terkait:
Share :