Go Klik-Info, Tokyo, 5 Rabiul Akhir 1434/14 Februari 2013 - Sebagai salah satu bentuk nyata dukungan Indonesia bagi perjuangan bangsa Palestina, Menlu RI Marty Natalegawa, Kamis (14/2) menghadiri Konferensi Kerjasama Negara-Negara Asia Timur bagi Pembangunan Palestina (Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development/CEAPAD) di Tokyo, Jepang.
Konferensi CEAPAD dimaksudkan guna memperluas kerjasama di antara negara-negara di Asia dalam rangka meningkatkan pembangunan ekonomi dan sosial di Palestina, dan melengkapi inisiatif kerjasama Triangular Indonesia-Jepang-Palestina.
Menurut siaran pers Kemlu yang dipantau Mi’raj News Agency (MINA), konferensi tersebut dihadiri Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad yang bertindak sebagai kordinator acara bersama Menlu Jepang Fumio Kishida. Konferensi menghasilkan pernyataan bersama untuk meletakkan kerangka pelaksanaan kerjasama konkrit ke depan.
Pada Konferensi tersebut, Menlu RI Marty Natalegawa menekankan pentingnya peserta Konferensi untuk memusatkan perhatian pada empat hal utama agar bantuan pembangunan untuk Palestina dapat lebih efektif.
Pertama, bantuan yang diberikan harus benar-benar didasarkan pada kebutuhan nyata Palestina. Kedua, bantuan yang diberikan negara-negara Asia Timur adalah bantuan keahlian (expertise) dari pihak pemberi bantuan. Ketiga, adanya koordinasi baik antara berbagai program yang diberikan. Dan keempat pelaksanaan program harus berkesinambungan.
Menlu juga menekankan kembali apa yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada saat menghadiri KTT OKI di Kairo, Mesir, bulan Januari lalu, dimana Presiden menyatakan dukungan masyarakat internasional bagi rakyat Palestina harus lebih dari sekedar pernyataan simpati melainkan dalam bentuk bantuan konkrit.
Program pelatihan
Dalam 4 tahun terakhir ini, Indonesia memfasilitasi 101 program pelatihan bagi 842 warga Palestina, dengan target untuk melatih tidak kurang dari 1000 warga Palestina hingga 2013 ini. Indonesia juga membantu pembangunan pusat perawatan kardiologi di RS Al Shifa di Gaza.
Dalam konferensi CEAPAD tersebut, Menlu Marty menegaskan kembali komitmen Indonesia melanjutkan pemberian bantuan peningkatan kapasitas kepada Palestina. Sebagaimana ditekankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, adalah sangat mendesak untuk mewujudkan dukungan terhadap Palestina secara nyata, yaitu dalam bentuk dukungan pengembangan kapasitas.
Menlu Marty juga menggarisbawahi kesulitan keuangan yang dihadapi Otoritas Palestina akibat tindakan Israel.
“Penahanan penerimaan pajak Palestina oleh Israel mengakibatkan terjadinya krisis keuangan dan juga menghambat Otoritas Palestina dalam memberikan pelayanan-pelayanan sosial yang vital. Oleh karena itu, Indonesia dalam OKI mengusulkan adanya modalitas safety net untuk mengatasi krisis keuangan Palestina”, kata Marty.
Marty juga menegaskan pentingnya untuk melibatkan sektor swasta, termasuk yayasan dan philanthropis. “Kita perlu melibatkan seluruh aktor yang dapat menghasilkan sumber daya, membantu memperbaiki kondisi kehidupan penduduk Palestina, serta juga meningkatkan perdamaian,” tambahnya.
Indonesia tuan rumah CEAPAD 2014
Indonesia akan menjadi tuan rumah konferensi ini pada tahun 2014 mendatang. Melalui CEAPAD ini diharapkan negara-negara di Asia dapat berkonstribusi lebih aktif bagi pembangunan Palestina dan dalam proses perdamaian di Timur Tengah. Upaya ini selaras dengan keputusan PBB pada 29 November 2012 lalu yang telah meningkatkan status keanggotaan Palestina menjadi observer State.
Selama kunjungan kerja di Tokyo ini, Marty juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, juga kepada Salam Fayyad dan bertemu dengan Komisaris Jenderal UNRWA (badan PBB untuk bantuan bagi pengungsi Palestina) Filippo Grandi, serta melakukan pertemuan bilateral dialog strategis dengan Menlu Jepang, Fumio Kishida.
***Terima Kasih***
Artikel Terkait:
Share :